
Sebagaiman kita ketahui bersama bahwa proses penetapan tanggal 1 Ramadhan adalah melalui Rukyatul hilal atau hisab ( Perhitungan ), Maka dari Sidang Itsbat Penentuan Awal Puasa Ramadhan tahun ini walaupun kita melihat ada berbagai perbedaan, Mari kita jadikan hal tersebut sebagai Rahmat kepada umat ini bukan lantas menjadikannya sebagai awal sebuah perpecahan.
Laporan berikut kami kutipkan dari Gatra sebagai tujukan untuk mendapatkan informasi mengenai apa yang telah berlangsung di Sidang Itsbat penetapan awal puasa Tahun 2012 yang diselenggarakan pada malam jum`at ( 19 Juli 2012 ) malam ini.
Sidang penetapan awal Ramadhan yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali dihadiri Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin, Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Wahyu Widiana, Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI Jazuli Juwaini, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dirjen Bimas Islam Abdul Jamil, pimpinan ormas-ormas Islam, duta besar negara sahabat, dan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kemenag.
"Sesuai laporan tadi dan pencermatam pertimbangan yang dilakukan di berbagai tempat tadi, bahwa hilal tidak bisa dilihat. Oleh karenanya, 1 Ramadan 1433 H jatuh pada hari Sabtu 21 Juli 2012," ujar Menteri Agama Suryadarma Ali.
Keputusan itu setelah mendengar pembacaan laporan rukyatul hilal (pengamatan bulan baru) oleh Ketua Badan Hisab dan Rukyat yang juga Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Binmas), Kementerian Agama, Ahmad Jauhari.
"Laporan rukyat yang masuk ke pusat sebanyak 38 lokasi. Semuanya menyatakan tidak melihat hilal," ujar Jauhari. Titik lokasi pemantauan antara lain Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sultengara, Sulut, Sultengah, NTT, Bali, NTB, Sulsel, Mamuju, Kaltengah, Kaltim, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Jatim, DIY, Jateng, hingga Aceh.
Ahmad Jauhari juga menyebutkan bahwa perhitungan data hisab yang dihimpun oleh Direktorat Jendral Bimas Islam di beberapa titik pemantauan di seluruh Indonesia menyatakan bahwa ijtima menjelang Ramadhan 1433H jatuh pada Kamis 20 Juli 2012, pukul 11.24 menit WIB bertepatan dengan 29 Syaban 1433H Sebelumnya, perwakilan ormas mengikuti mengobservasi penampakan hilal. Observasi itu bisa disaksikan di layar yang dipasang di lantai dua gedung utama kantor Kementerian Agama , Jl MH Thamrin Jakarta Pusat, sejak pukul 17.00 WIB, Kamis (21/7). Mereka melihat titik-titik observasi hilal di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia lewat layar.
Sidang yang berlangsung hingga Pukul 21.00 WIB itu berlangsung "tegang" lantaran ada ormas yang mengaku bahwa anggotanya sudah melaporkan melihat hilal. KH Gozali, dari Nahdlatul Ulama (NU) sempat mempertanyakan hal itu dan minta agar keahliannya diuji kesahihannya.
Sementara itu FPI, ormas Islam lainnya menegaskan, pihaknya akan melaksanakan puasa pada Jumat, 20 Juli 2012 lantaran keyakinan yang dipegangnya. Di sisi lain ada ormas yang meminta agar persoalan penetapan awal Ramadhan ini didiskusikan dalam forum tertutup dengan mendiskusikan melibatkan para ahli.
Sekali lagi kami dan kita semua pastinya berharap walaupun terjadi perbedaan pandangan antara umat ini, Jangan sampai menjadikannya sebagai satu alasan untuk pertikaian atau perpecahan, Marilah menjadikan perbedaan itu sebagai satu khasanah untuk mencapai rahmat allah Subhanahu Wata`ala. Pun tolerasni antar sesama umat Islam terus kita tegakkan karena masing masing kita tentunya berharap apapun amal ibadah yang kita lakukan bisa mengantarkan kita menuju rahmat dan ampunan Allah Subhanahu Wata`ala.
Wallahu A`lam.
Video berikut adalah masukan Ust.Zaitun Ketum Wahdah pada sidang Itsbat kamis 19 Juli 2012.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakanya esok ( hari jum`at tanggal 20 Juli 2012 ) juga kepada yang akan melaksanakan puasa berdasarkan ketetapan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yakni tanggal 21 Juli 2012 nanti. Wasallamu `alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.