Setelah kelulusan atau sebelum kelulusan seperti biasa terjadi paradigma berpikir tentang universitas favorit jurusan favorit. Tetapi sebenarnya apakah tujuan pendidikan kita? Mengapa kita mesti belajar seperti dia? Mengapa kita kuliah? Mengapa kita disuruh belajar ini dan itu? Apa tujuannya?
Disadur Dari Kaskus tgl 15 Juni 2011 pada " Pendidikan indonesia dan kuda pacuan "
Tulisan penuh ::
"Ketika pelajar (dalam konteks ini mahasiswa) indonesia dipertemukan dengan pelajar asing, hanya segelintir dari pelajar kita yang mampu dengan cepat beradaptasi dengan pelajar asing, tetapi sebaliknya mengapa pelajar asing memiliki kemampuan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan? Ketika diterjunkan di dunia global, pelajar Indonesia selalu merasa canggung dan tidak percaya diri, sedangkan pelajar-pelajar dari negara maju tampil sebagai leader dunia. Apa yang salah dengan ini? Mengapa pelajar-pelajar kita tenggelam ketika dihadapkan dunia global? Padahal tingkat kepintaran pelajr-pelajar indonesia ketika masih kecil sangat lah diperhitungkan, seperti saat menjuarai olimpiade fisika dan matematika. Tetapi mengapa ketika kuliah prestasi pelajar-pelajar Indonesia jarang terlihat?
Semua dampak ini adalah kesalahan sistem pendidikan Indonesia. Sistem pendidikan indonesia itu buruk, bahkan dapat dibilang sangat buruk. Konsep umumnya adalah pendidikan di Indonesia itu membekali para pelajar dengan practical skills untuk langsung terjun ke dunia kerja. Tapi, coba bandingkan dengan sistem pendidikan negara-negara maju. Konsep pendidikan mereka berjenjang, mereka berbeda dengan Indonesia, mereka mencetak orang yang akan menciptakan pekerjaan nanti, seperti menjadi top leader, pebisnis papan atas, ilmuan dll.
Ada tiga perbedaan mendasar antara pendidikan Indonesia dan pendidikan di negara-negara maju.
Pertama, tujuan pendidikan di negara maju adalah untuk mencetak orang-orang hebat, sehingga mereka membekali pelajar mereka dengan kemampuan berpikir hebat dan pengetahuan seluas mungkin. Mereka terdidik dengan segeneral mungki, berpikir secara benar, mngerti paradigma berpikir dari berbagai macam ilmu yang nantinya akan berguna dalam segala aspek kehidupan mereka.
Kedua, di Indonesia pemilihan jurusan sudah ditentukan dari awal masuk kuliah, sehingga mereka terfokus kepada satu jurusan, dan maata kuliah yang mereka ambil pun tidaklah sedikit, sedangkan realitanya 85% dari mata kuliah yang mereka ambil tidak akan berguna di dunia nyata. Jika kita mengambil contoh sistem di AS, universitas harvard membebaskan para pelajarnya untuk mengambil mata kuliah julurusan lain dengan ketentuan tersebut. Dengan cara seperti ini mereka sedang mengembangkan paradigma berpikir secara luas, sehingga tak berpandangan sempit terhadap satu jurusan seperti halnya di dunia nyata.
Ketiga, fokus pendidikan di sana itu bukan terfokus untuk memberikan skil praktek kemampuan tertentu, tetapi mereka lebih mengembangkan karakter kuat pada pelajar. Menekankan kecerdasan pada karakter-karakter tersebut dan bukan untuk mengetahui isi dari ilmunya. Sebagai contoh saya mengambil ilmu fisika, yang dikembangkan adalah scientific reasoning nya, bukan isi materinya. Cara berpikir ini yang akan berguna bagi cabang ilmu lain, sehingga pengembangan kreativitas, kemampuan berpikir secara mudah dapat berkembang, dan berbagai macam ilmu pun dapat terus berkembang.
Mengapa ini penting? Mereka berpikir, pendidikan itu adalah bagaimana cara menciptakan orang-orang kuat yang mampu bertahan dan menjadi pemimpin 30-50 tahun kedepan. Dan andaikan kita ingin survive pada jurusan yang kita inginkan, kita tidak mungkin dapat maju dengan hanya bermodalkan ilmu itu saja. Bahkan seorang Obama pun perlu mempelajari filsafat untuk menjadi presiden.
Uraian diatas sekiranya dapat menggambarkan bagaimana terpuruknya pendidikan kita, jadi jangan anda bertanya mengapa pelajar kita minder atau tidak bisa disandingkan dengan pelajar global, karena alasannya adalah sistem pendidikan kita lah yang membuat mereka terdidik sebagai seorang yang instan, yang hanya akan menjadi penonton. Mereka terdidik sebagai kuda yang hanya ditunggangi."
Satu komentar menarik dari diskusi tersebut "bagus gan.. walaupun ada beberapa yg ane kurang sepakat..
- sebagai contoh... Amerika Serikat yg katanya pendidikannya sudah demikian maju.. saat ini juga mengalami keterpurukan dibid.ekonomi. Kita lihat byk perusahaan2 disana yg bangkrut.
Hanya saja.. berbekal pengalaman selama bertahun2...dan kemerdekaan yg sejak lama... maka AS bisa "mendikte" negara2 berkembang menjadi "sapi perahan buat negaranya"... yah contohnya seprti Indonesia ini.. coba lihat mantan menkeu AS skr ditaro diposisi strategis di freeport utk mengkeruk kekayaan alam Indonesia.Dan masih byk perusahaan lainnyabaik tambangmaupun perbankan, telco dll ygdikuasasi AS. Saat ini AS sbg investor nomor 2 terbesar setelah Cina di Indonesia..
Skr.. kalo bicara pendidikan... DiIndonesia ada berapa banyak master/doktor yg ada dikita..dibandingkan jml penduduk kita.. jumlahnya sungguh jomplang. Kalo mau buka2an trus terang standar s2 diIndonesia pun.. tdk bisa dibilang lebih unggul dibandingkan lulusan S1 disana.
pERlu revolusi di bid. pendidikan... misalkan universitas di luar jawa harus memenuhi standarisasi seperti di Jawa. kalo gak sesuai standar maka harus ikut ujian negara.. mungkin ini bisa jadi katalisator. "
Tread by : gorsky
Comment by : roticoklat99
Universitas di Indonesia Menyiapkan Kuda Pacuan? | discussion Boards
Tagging:
Mungkin anda Juga ingin tahu :
10 Negara Tujuan Pelajar Indonesia Paling Favorit Untuk Melanjutkan Studi