Dalam hal jenis cara penerapan bunga oleh pihak Bank tebagi menjadi dua yakni :
A. Bunga Flat
Dimana Besarnya bunga selalu dihitung dari Modal awal atau jumlah pinjaman awal ( bukan sisa dari pinjaman )

Contoh kasus :
Anda meminjam uang kepada Bank A sebanyak RP 1000.000 ( satu juta ripiah ) dengan perjanjian bunga sebesar 2 % perbulan, pinjaman bisa di angsur selama satu tahun.
Maka penghitungan Bunganya adalah 2% dari satu juta rupiah dan ini trerhitung terus untuk setiap bulannya. jadi bulan pertama anda wajib membayar bunga 2 persen dari satu juta demikian pula bulan bulan selanjutnya.
B. Bunga menurun
Dimana kewajiban pembayaran dan penghitungan bunga dihitung dari jumlah sisa pinjaman ( bukan dari modal awal )
Contoh Kasus :

B meminjam Modal sebesar satu Juta ( Rp 1000.000 ) dengan perjanjian bahwa B akan dikenakan bunga atas pinjamannya sebesar 2% secara menurun dan bisa di angsur selama 12 kali dalam satu tahu maka, B berkewjiban membayar bungan pada bulan pertama adalah 2% dari 1 Juta Rupiah ( jumlah pinjaman ) dan ketika misalnya B sudah mengangsur sebanyak RP 100.000 pada bulan berikutnya maka B akan berkewajiban membayar pinjaman + bunga sebesar 2% dari sisa yakni 2 Persen dari Rp. 700.00.
That it is, semoga penjelasan ini bisa de fahami, dan saya berharap ini bermanfaat bagi anda.
Sumber cara | Bunga Flat Dan Menurun | Dua Sisi Bangking and Finance
Mungkin anda Juga ingin tahu :
Nilai PIP US$246,8 Juta | MENKEU DPRD NTB Untuk Newmont
Pembelian Saham Undervalued Sebabkan Bursa Asia Positif Nenatif
4 Fakta Unik Model Fashion | Perkembangan Fashion Dunia