Melarang dan selalu mengekang seorang anak ternyata akan berpengaruh besar terhadap kehidupan masa depannya, anak yang selalu di dikte kebanyakan tidak akan pernah mampu menentukan sikapnya sendiri, ia cenderung akan selalu menggantungkan segala keputusan kepada orang lain, Inilah yang dibuktikan Skip Yowell, salah satu pendiri produsen tas asal Amerika bermerek JanSport.
Pria yang akrab disapa Skip ini meyakini membebaskan diri untuk bertualang, mencari pengalaman berbeda, dan mengamati kehidupan langsung di lapangan, menjadi bekal individu untuk menjadi mandiri dan percaya diri. Dampaknya kemudian, individu ini lebih mampu menapaki kehidupannya, mampu melahirkan berbagai inovasi dan yakin dengan dirinya untuk mewujudkan mimpi dan hasratnya. Selain mempraktikkan sendiri prinsip hidup bertualang ini, Skip juga memberikan kebebasan kepada putrinya untuk bertualang.
"Saat putri saya 17 tahun, saya membiayainya berkeliling enam negara di Eropa seorang diri. Saya bilang kepadanya, bertualanglah, carilah tantangan. Anak saya backpacking ke Eropa dan ia mengunjungi museum, situs bersejarah, berteman dengan pelajar asing di sana. Ia belajar bergaul dan bertemu dengan budaya dan orang yang berbeda. Dari perjalanan ini, ia belajar mandiri dan membangun kepercayaan diri,"
Skip mengatakan, kuncinya, ortu (orangtua) memberikan kepercayaan penuh kepada anak. Dengan begitu, anak bebas mengeksplorasi dirinya dan berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman berbeda yang menjadi bekal dalam kehidupannya di masa mendatang. Kini, putri Skip berusia 25 dan mengikuti jejak ayahnya yang hobi bertualang. "Putri saya juga seorang traveler," katanya.
Sudahkah anda memberikan kepercayaan kepada putra putra anda sebuah kepercayaan?
beranikah anda menjadikan mereka seorang manusia mandiri?
( Qoute dari kompas, edited by ana nie )